Selasa, 03 September 2013

Secangkir kopi ☕☕

Setelah bercerita tentang jerawat,tentang langit, mungkin sekarang gilirannya secangkir kopi. Bongkar,bongkar,bongkar~ hahahaha 

Mari kita nikmati secangkir kopi ini rame-rame. Hehehe. Kopi, hmmm kenapa harus kopi? Karena aku baru dapet ilmu dari kopi. Hehehe.
Banyak orang suka minum kopi malah untuk sebagian orang,mereka "addict" sama si hitam yang bisa jadi teman setia dikala stress atau jadi doping buat yang harus begadang karena tugas. 

Beberapa waktu lalu aku dapet ilmu dari kopi. Si hitam satu ini meskipun hitam tapi kok bisa jadi idola yah buat banyak orang. Agak kesel juga sih yah "lo item aja bisa laku,gue agak putihan dikit kagak ada yang mau" eh sorry anaknya emang suka curhat gitu yah. Hahaha. 

Balik lagi ke si hitam dekil satu ini.  Kopi bisa di anologikan seperti karakter manusia,menurut aku loh ini. Kenapa karakter manusia ? Karena memang idealnya manusia mempunyai karakter seperti kopi dan aku pun sekarang sedang "belajar membuat kopi yang enak" . Bukannya memang hidup itu seperti sekolah, kita akan terus belajar dalam setiap hal,semua yang kita pelajari dan pasti ada ilmu yang kita dapat mau kita sadari ataupun tidak. Sampai akhirnya nanti kita diantar banyak orang dan dimasukan ke dalam tanah,kita baru akan berhenti belajar. 

Untuk bikin segelas kopi hangat yang nikmat juga gak gampang loh, kita harus belajar juga. Kenapa ya kopi ? Kita belajar ilmu bikin kopi enak deh ya. Hehe
Kita belajar bikin secangkir kopi yang enak dan nikmat. Kopi itu berasal dari biji kopi yang keras dan hitam,kalau liat bentuknya sih pasti gak akan pernah kebayang bisa jadi minuman yang enak dan bikin tenang. Untuk mendapatkan secangkir kopi yang enak gak mudah dan butuh waktu yang lumayan lama loh prosesnya dari mulai pohon kopi sampai ke cangkir. Sama seperti proses hidup kita. Nyambung lagi yah ke hidup,udah macam betul aja hidup aku sendiri.  Hahaha.

Biji kopi berasal dari pohon kopi. kalau di kehidupan manusia mungkin sama kaya kita ada di dalam kandungan ibu kita. biji kopi pada waktu yang tepat akan dipanen,itu sama seperti kita dilahirkan ke dunia. biji kopi yang sudah dipanen dari pohonnya lalu di diamkan lama didalam gudang. Itu sama seperti kita (manusia pada saat lahir sampai masa sekolah yang masih sangat butuh tempat perlindungan) . Setelah dirasa cukup "matang", 'kita' si biji kopi akan dikeluarkan  dari gudang dan diolah menjadi bubuk kopi. Setelah itu baru deh si bubuk kopi ini bertemu dengan air mendidih, air mendidih bisa menjadi penentu apakah kopi bisa menjadi enak atau tidak. Air mendidih itu seperti kehidupan kita sesungguhnya. Dimana si kopi (kita manusia) akan bertemu dengan panasnya air mendidih. 

Kenapa sih ribet amat ya trisa tuh. Hahaha. Kalau diibaratkan air mendidih didalam panci diatas kompor itu "kehidupan kita sesungguhnya" kenapa harus kopi yang jadi partner nya ? Kenapa gak wortel,telur,atau yang lain?  
Karena wortel ; hanya keras di awal ketika bertemu air mendidih "kehidupan sesungguhnya" dia akan menjadi lembek. Lantas bagaimana kita bisa bertahan dan berjuang untuk hidup?
Dan kenapa sih gak telur ; karena telur yang belum bertemu air sangatlah rapuh dan mudah hancur. Apakah harus bertemu air yang sangat panas dan menunggu dengan lama ketika kita harus menjadi kuat ? Lalu bagaimana ketika kita gak ketemu pressure yang besar yang gak membuat kita menjadi kuat. Hidup ini mau jadi percuma ? 

Balik lagi ke si kopi hitam. Terus kenapa harus kopi yang jadi partner si air mendidih? 
Karena aku pengen sekali seperti kopi, pada saat bertemu air yang mendidih (kehidupan) semakin panas dan semakin mendidih air itu akan membuat kopi semakin enak. Kopi bisa merubah warna  air yang tadinya bening sekarang jadi berwarna, kopi memang pait tapi banyak orang pada saat tertentu sangat membutuhkan kopi dan kopi bisa membantu. Dengan bertemu rasa pait di kopi kita pun mengenal si gula yang manis. Kopi bisa membuat tenang, kopi membuat nyaman,dengan secangkir kopi duduk dan bicara membuat emosi bisa hilang. Dan pada saat kopi itu "habis" kopi meninggalkan ampas yang orang tidak akan pernah lupa itu ampas kopi,juga meninggalkan harum. Harum yang mungkin bertahan cukup lama. 


Dan  untuk mendapatkan secangkir kopi yang nikmat, gak semudah yang kita pikir kan ? Karena gak semua hal yang terlihat mudah itu ternyata mudah. Dan yang terlihat sulit belum tentu sesulit itu. 

Secangkir kopi akan sangat senang dan merasa lengkap berada diatas meja bersama benda dapur lainnya. Sekalipun piring itu kotor,sendok dan garpu berantakan,gelas yang copek sedikit. Terasa sangat lengkap karena meskipun tidak sesuai dengan harapan. Secangkir kopi sadar bahwa ia ada di meja yang komposisinya pas sekalipun berantakan tapi membuat "lengkap".

Hidup itu kadang seperti study banding. kita akan terus membandingkan semakin kita merasa "kurang" kita gak akan pernah merasa "cukup". Kita ga akan pernah tau rasanya    "Lengkap" ketika kita gak pernah sadar dengan apa yang ada dan yang kita punya. 

We shouldn't be sad about anything. We should be thankful because everyday we have freedom, love, and care. :")